Kawasan hutan lindung Aokigahara di Jepang
selama ini terkenal dengan dua hal. Pertama, hutan di sebelah barat
Ibukota Tokyo ini menyajikan pemandangan Gunung Fuji yang indah dengan
udara yang menyegarkan. Namun, hal berikut yang membuat hutan ini
menyajikan suasana angker adalah di situlah tempat favorit untuk bunuh
diri. Konon, tak sedikit mayat orang-orang yang bunuh diri di sana tak
lagi ditemukan.
Seorang pria bernama Taro
nyaris menjadi "penghuni baru" Aokigahara. Menjadi korban PHK (pemutusan
hubungan kerja) di suatu pabrik baja, Taro merasa hidup tak lagi
berarti "Keinginan untuk hidup telah pupus," kata Taro
seperti dikutip stasiun televisi CNN. "Saya sudah kehilangan jati diri
sehingga tak mau lagi berada di dunia ini. Oleh karena itulah saya ke
sana," lanjut pria berusia 46 tahun itu, yang enggan menyebutkan nama
lengkapnya
Sudah kehilangan pekerjaan, utang yang
harus ditanggung Taro juga menumpuk. Dia pun
diusir dari
wisma milik perusahaan yang memecatnya. "Kita kan perlu uang
untuk terus hidup. Kalau punya pacar, kita juga butuh uang, apalagi
kalau sudah menikah. Pokoknya uang itu selalu penting seumur hidup,"
kata Taro. Itulah sebabnya, suatu hari dia membeli tiket kereta dari
Tokyo menuju kawasan hutan Aokigahara. Sesampai di sana, Taro tak ragu
mengiris urat nadi di ujung pergelangan salah satu tangannya.
Malang bagi Taro, bunuh diri itu tak
membuat dia langsung tewas. Selama berhari-hari dia terkapar di
semak-semak sambil menderita kelaparan, dehidrasi dan radang dingin
(frostbite). Maut tak kunjung menjemput, malah nyawa Taro berhasil
diselamatkan. Itu berkat seorang penjelajah (hiker) yang tak sengaja
tersandung badan Taro ketika sedang menikmati perjalanan di hutan
Aokigahara. Kendati tak jadi mati, Taro bakal kehilangan sejumlah jari
di kaki kanannya akibat menderita radang dingin. Tak jelas, sembari
terbaring lemah di rumah sakit apakah Taro sesudah sembuh nanti akan
tetap berusaha mengakhiri hidupnya atau malah kapok bunuh diri.
Kisah Taro itu membuktikan bahwa Hutan
Aokigahara lagi-lagi dikunjungi oleh orang yang sudah merasa tak lagi
punya harapan hidup. Tingkat bunuh diri tertinggi di Jepang justru
berasal dari kawasan hutan itu, yang juga dikenal dengan sebutan "Lautan
Pohon." Jepang sendiri sudah dikenal sebagai negara yang memiliki
tingkat bunuh diri tertinggi di dunia. Dikhawatirkan, saat krisis
keuangan global
sudah menjarah ke Jepang, tingkat bunuh diri di Negeri Sakura itu
bisa-bisa bertambah.
Menurut data pemerintah Jepang,
seperti dikutip CNN, di bulan Januari 2009 tercatat 2.645 kasus bunuh
diri. Artinya, naik 15 persen dari periode yang sama tahun 2008, saat
itu hanya 2.305 kasus. Pemerintah Jepang mengaku bahwa bunuh diri sudah
menjadi prioritas utama yang harus diatasi. Bahkan, pemerintah bertekad
akan mengurangi tingkat bunuh diri lebih dari 20 persen pada tahun 2016.
Masalahnya, upaya mengurangi bunuh
diri saat ini menghadapi tantangan berat. Itu karena di tengah krisis
keuangan global, banyak perusahaan jatuh bangkrut atau sedang sekarat
sehingga harus menerapkan PHK atas pekerja-pekerja seperti Taro. Maka,
pihak berwenang berupaya memperketat pengawasan di sekolah-sekolah
maupun tempat-tempat kerja yang menjadi lokasi bunuh diri. Mungkin yang
lebih penting adalah sering-sering berpatroli di Hutan Aokigahara supaya
tidak lagi didatangi orang-orang yang mau mengakhiri hidupnya.
"Apalagi bulan Maret ini merupakan
akhir tahun anggaran. Bisa jadi makin banyak orang yang datang ke
tempat ini karena krisis ekonomi," kata Imasa Watanabe, pejabat
Prefektur (setingkat provinsi) Yamanashi yang menguasai Hutan
Aokigahara. "Maka saya bercita-cita menghentikan bunuh diri di hutan
ini. Namun sulit untuk mencegah semua kasus ini," kata Watanabe.
ada cerita seram yang mengiringi juga
Sifat dari tempat ini sangat sepi dan Anda tidak akan mendengar apa pun
kecuali hutan ketika Anda berjalan beberapa kilometer dari perbatasan.
Diyakini bahwa jiwa-jiwa resah datang ke tempat ini untuk menjerit
frustrasi ke dalam angin. Para rimbawan memiliki tugas mencari mayat di
hutan ini dan mereka sering menemukannya, baik tergantung di pohon atau
dimakan predator.
http://bloggue-blog.blogspot.com
http://bloggue-blog.blogspot.com