Sekilas ikan lele ini tidak beda dengan lele pada
umumnya, namun jika diamati dengan seksama ternyata memiliki kelopak
mata sehingga bisa berkedip. Kemudian bentuk tubuhnya lengkung tiga
mirip sebilah keris dan bisa setengah berdiri seperti ular.
Warga Dusun Njeruk Desa Mandesan Kecamatan Selopuro Kabupaten Blitar pun geger. Seekor ikan lele unik ditangkap KH RM Khayatul Maqi dan Gus Harfath, pengasuh Pondok Mental Muslim Tembang Batin. Pondok ini menampung anak-anak jalanan dan pecandu narkoba.
Gus Harfath (25) bercerita lelenya itu ditangkap, Jumat (2/4). Semuanya berawal ketika ia bersama para penghuni pondok mencari ikan untuk makan sehari-hari di sebuah belik (sumber) tepat di bawah coban (air terjun) di Dusun Carangkembang Desa Slorok Kecamatan Doko Kabupaten Blitar pada Senin (29/3) lalu. Saat sedang mencari ikan, tiba-tiba mereka melihat seekor ular besar di antara semak belukar dekat belik.
Menurut Gus Harfath, keberadaan ular besar mengisyaratkan ada banyak hewan aneh-aneh di sekitar belik tersebut. Sepulangnya mencari ikan, Gus Harfath berkonsultasi dengan guru spiritualnya, KH RM Khayatul Maqi. “Tujuan saya konsultasi ingin menangkap salah satu dari hewan aneh yang ada di sana. Karena informasinya, selain ular besar juga ada ikan Truno yakni ikan yang badannya hanya berupa duri tapi hidup. Serta ular berkepala dua dan tiga,” papar Gus Harfath, Selasa (6/4).
Mereka kemudian memutuskan untuk menangkap ikan lele saja yang dianggap lebih bermanfaat. Dari pandangan spiritual kedua orang itu, ikan lele unik ini memiliki daya tarik luar biasa. “Menurut beberapa paranormal, ikan lele yang memiliki keunikan seperti ini bisa membawa hoki atau keberuntungan,” tandasnya.
Pencarian pun dilakukan pada Jumat (2/4) dini hari sekitar pukul 03.00-03.30 WIB. Selama sekitar satu jam kedua orang ini berhasil menangkap ikan lele tersebut dan membawanya pulang.
Sesampainya di rumah, ikan lele disimpan dalam sebuah kolam kecil berukuran 50×50 cm dekat kamar mandi. Sekilas ikan lele ini tidak beda dengan lele pada umumnya, namun jika diamati dengan seksama ternyata memiliki kelopak mata sehingga bisa berkedip. Kemudian bentuk tubuhnya lengkung tiga mirip keris. Hewan itu tidak memiliki patil–yakni duri tulang yang tajam pada sirip-sirip dadanya– dan jika diam posisinya setengah berdiri mirip ular.
“Ketika kita berikan makan palet juga tidak mau, tapi setelah kita beri ikan-ikan kecil dan cicak langsung ditelan,” ujar Gus Harfath yang kini mengasuh tujuh orang anak jalanan dan pecandu narkoba.
Setelah tiga hari dipelihara, seorang pejabat dari Kalimantan Timur menghubungi Gus Harfath dan menawar seharga Rp 35 juta demi mendapatkan lele itu. Tapi Gus Harfath dan KH RM Khayatul tidak mengabulkan keinginan sang pejabat. Mereka beralasan pejabat itu tidak benar-benar membutuhkan lele tersebut. Keduanya menilai dia hanya orang kaya yang memiliki banyak uang dan dikhawatirkan tidak bisa merawat lele dan malah mati.
Gus Harfath berencana terus memelihara ikan tersebut sampai ada orang yang benar-benar membutuhkan dan ingin merawatnya. Kelak mahar atau uang pengganti yang disepakati akan digunakan membangun pondok yang berdiri sejak 2007 tersebut.
Puluhan warga Desa Njeruk dan sekitarnya antusias menyaksikan keunikan ikan lele ini. Gunawan, 45, warga Desa Mandesan bersama empat temannya sengaja datang setelah mendengar kabar adanya ikan lele unik yang bisa berkedip. Selama ini Gunawan mengaku tidak pernah melihat ikan lele bisa berkedip dan bentuknya mirip keris. “Bahkan tadi ketika dibiarkan, posisinya setengah berdiri seperti ular,” kata Gunawan.
Warga Dusun Njeruk Desa Mandesan Kecamatan Selopuro Kabupaten Blitar pun geger. Seekor ikan lele unik ditangkap KH RM Khayatul Maqi dan Gus Harfath, pengasuh Pondok Mental Muslim Tembang Batin. Pondok ini menampung anak-anak jalanan dan pecandu narkoba.
Gus Harfath (25) bercerita lelenya itu ditangkap, Jumat (2/4). Semuanya berawal ketika ia bersama para penghuni pondok mencari ikan untuk makan sehari-hari di sebuah belik (sumber) tepat di bawah coban (air terjun) di Dusun Carangkembang Desa Slorok Kecamatan Doko Kabupaten Blitar pada Senin (29/3) lalu. Saat sedang mencari ikan, tiba-tiba mereka melihat seekor ular besar di antara semak belukar dekat belik.
Menurut Gus Harfath, keberadaan ular besar mengisyaratkan ada banyak hewan aneh-aneh di sekitar belik tersebut. Sepulangnya mencari ikan, Gus Harfath berkonsultasi dengan guru spiritualnya, KH RM Khayatul Maqi. “Tujuan saya konsultasi ingin menangkap salah satu dari hewan aneh yang ada di sana. Karena informasinya, selain ular besar juga ada ikan Truno yakni ikan yang badannya hanya berupa duri tapi hidup. Serta ular berkepala dua dan tiga,” papar Gus Harfath, Selasa (6/4).
Mereka kemudian memutuskan untuk menangkap ikan lele saja yang dianggap lebih bermanfaat. Dari pandangan spiritual kedua orang itu, ikan lele unik ini memiliki daya tarik luar biasa. “Menurut beberapa paranormal, ikan lele yang memiliki keunikan seperti ini bisa membawa hoki atau keberuntungan,” tandasnya.
Pencarian pun dilakukan pada Jumat (2/4) dini hari sekitar pukul 03.00-03.30 WIB. Selama sekitar satu jam kedua orang ini berhasil menangkap ikan lele tersebut dan membawanya pulang.
Sesampainya di rumah, ikan lele disimpan dalam sebuah kolam kecil berukuran 50×50 cm dekat kamar mandi. Sekilas ikan lele ini tidak beda dengan lele pada umumnya, namun jika diamati dengan seksama ternyata memiliki kelopak mata sehingga bisa berkedip. Kemudian bentuk tubuhnya lengkung tiga mirip keris. Hewan itu tidak memiliki patil–yakni duri tulang yang tajam pada sirip-sirip dadanya– dan jika diam posisinya setengah berdiri mirip ular.
“Ketika kita berikan makan palet juga tidak mau, tapi setelah kita beri ikan-ikan kecil dan cicak langsung ditelan,” ujar Gus Harfath yang kini mengasuh tujuh orang anak jalanan dan pecandu narkoba.
Setelah tiga hari dipelihara, seorang pejabat dari Kalimantan Timur menghubungi Gus Harfath dan menawar seharga Rp 35 juta demi mendapatkan lele itu. Tapi Gus Harfath dan KH RM Khayatul tidak mengabulkan keinginan sang pejabat. Mereka beralasan pejabat itu tidak benar-benar membutuhkan lele tersebut. Keduanya menilai dia hanya orang kaya yang memiliki banyak uang dan dikhawatirkan tidak bisa merawat lele dan malah mati.
Gus Harfath berencana terus memelihara ikan tersebut sampai ada orang yang benar-benar membutuhkan dan ingin merawatnya. Kelak mahar atau uang pengganti yang disepakati akan digunakan membangun pondok yang berdiri sejak 2007 tersebut.
Puluhan warga Desa Njeruk dan sekitarnya antusias menyaksikan keunikan ikan lele ini. Gunawan, 45, warga Desa Mandesan bersama empat temannya sengaja datang setelah mendengar kabar adanya ikan lele unik yang bisa berkedip. Selama ini Gunawan mengaku tidak pernah melihat ikan lele bisa berkedip dan bentuknya mirip keris. “Bahkan tadi ketika dibiarkan, posisinya setengah berdiri seperti ular,” kata Gunawan.
kompas.com