Bulan yang mengelilingi Jupiter itu meletuskan lava lebih banyak 100 kali ke permukaan setiap tahun daripada Bumi. Sebuah penilaian ulang data pengamatan Galileo milik NASA menunjukkan bahwa semua aktivitas ini disuplai dari samudra magma raksasa di bawah kerak Io.
Para peneliti mengatakan kepada majalah Science bahwa kawah panas itu mungkin setebal 50 km (30 mil).
Tapi, itu angka minimum. "Bisa jadi jauh lebih tebal," kata penulis utama studi tersebut, Krishan Khurana dari Institute of Geophysics and Planetary Physics di UCLA.
"Ketika para ilmuwan pertama kali melihat gambar Io dari pesawat ruang angkasa Pioneer dan Voyager di 1970 akhir, bulan itu tampak begitu asing," katanya.
"Sekarang, para ilmuwan yang mengajukan pertanyaan. Salah satunya pertanyaan adalah 'Mengapa gunung berapi hadir seluruh permukaan?' Itu karena ada magma cair raksasa hadir di bawah kerak. Itulah hasil studi kami."
Gunung berapi Io ternyata didorong oleh planet induknya--Jupiter. Planet besar itu menghasilkan tarikan keras terhadap bulan itu sehingga batu-batu meleleh.
Distribusi gunung berapi di Io sangat berbeda dengan yang di Bumi. Mereka ada dimana-mana. Sedangkan di Bumi, gunung berapi cenderung dikumpulkan pada batas lempeng tektonik dengan lapisan besar batu dingin yang menutupi permukaan planet kita.
Sumber
