Bahasa tutur Peru yang dinyatakan hilang berhasil ditemukan di antara puing-puing gereja.
Bahasa ini telah dicatat oleh seseorang tidak dikenal asal Spanyol dan hilang selama empat abad.
Potongan kertas usang ini berhasil ditemukan di gereja kuno kolonial Spanyol pada 2008.
Namun tim ilmuwan dan ahli bahasa baru-baru ini berhasil mengungkapkan pentingnya kata-kata yang tertulis di sisi belakang surat.
Penulis di masa awal abad ke-17 sempat mengartikan beberapa bahasa Spanyol serta angka Arab ke dalam bahasa misterius yang belum pernah dilihat oleh para sarjana modern.
“Meskipun surat ini tidak menginformasikan banyak hal, tapi menunjukkan bahwa bahasa tersebut sangat berbeda dengan apa yang pernah kita kena"
"Hanya itu, bahasa asing lain mungkin banyak di luar sana,” kata pemimpin penelitian ini, Jeffrey Quilter, seorang arkeolog di Peabody Museum of archaeology and Ethnology, Harvard.
Bahasa asli yang baru saja ditemukan ini kemungkinan diambil dari Quechua, bahasa yang masih dipakai oleh beberapa masyarakat adat di peru, ujar Quilter.
Bahasa tersebut memiliki bentuk pengucapan yang unik di mana salah satunya berarti bahasa yang digunakan untuk memancing.
Penemuan bahasa baru di Magdalena de Cao Viejo membantu para ahli memahami keragaman yang kaya pada budaya masa kolonial awal Amerika, kata Quilter.
“Kita sering kali berpikir adanya pergolakan di masyarakat Spanyol dan penduduk asli Amerika. Hampir setiap lokasi, terutama Massachusetts dan Peru, menunjukkan konfrontasi sekaligus menciptakan kelompok yang lebih beragam.”
"Itu benar-benar menunjukkan betapa kaya dan beragam dunia ini."
Suaramedia
Bahasa ini telah dicatat oleh seseorang tidak dikenal asal Spanyol dan hilang selama empat abad.
Potongan kertas usang ini berhasil ditemukan di gereja kuno kolonial Spanyol pada 2008.
Namun tim ilmuwan dan ahli bahasa baru-baru ini berhasil mengungkapkan pentingnya kata-kata yang tertulis di sisi belakang surat.
Penulis di masa awal abad ke-17 sempat mengartikan beberapa bahasa Spanyol serta angka Arab ke dalam bahasa misterius yang belum pernah dilihat oleh para sarjana modern.
“Meskipun surat ini tidak menginformasikan banyak hal, tapi menunjukkan bahwa bahasa tersebut sangat berbeda dengan apa yang pernah kita kena"
"Hanya itu, bahasa asing lain mungkin banyak di luar sana,” kata pemimpin penelitian ini, Jeffrey Quilter, seorang arkeolog di Peabody Museum of archaeology and Ethnology, Harvard.
Bahasa asli yang baru saja ditemukan ini kemungkinan diambil dari Quechua, bahasa yang masih dipakai oleh beberapa masyarakat adat di peru, ujar Quilter.
Bahasa tersebut memiliki bentuk pengucapan yang unik di mana salah satunya berarti bahasa yang digunakan untuk memancing.
Penemuan bahasa baru di Magdalena de Cao Viejo membantu para ahli memahami keragaman yang kaya pada budaya masa kolonial awal Amerika, kata Quilter.
“Kita sering kali berpikir adanya pergolakan di masyarakat Spanyol dan penduduk asli Amerika. Hampir setiap lokasi, terutama Massachusetts dan Peru, menunjukkan konfrontasi sekaligus menciptakan kelompok yang lebih beragam.”
"Itu benar-benar menunjukkan betapa kaya dan beragam dunia ini."
Suaramedia