Bekerja sama dengan Wuxi Giant Interactive Group, Tentara Pembebasan Rakyat China membuat game kontroversial ‘Glorious Mission’. Game tembak orang pertama (fps) ini dibuat khusus. Pasalnya, game ini juga dijadikan sebagai media pelatihan tentara China.
Pemanfaatan game untuk tujuan seperti itu sebenarnya bukan hal baru. Pada 2008, tentara AS sempat mengeluarkan dana US$50 juta (Rp428 miliar) untuk membuat game serupa. Kini kondisinya berbeda, militer China ingin menunjukkan kondisi hubungan mereka sehingga menempatkan tentara AS sebagai sasaran tembak.
Game ini memiliki nama lain ‘Mission of Honor’ dan memiliki tiga model permainan. Game ini memgambil latar belakang kisah aktivitas tentara China di markas militer mereka. Dalam satu pasukan, 32 prajurit bisa masuk bersamaan dan memulai misi menyerang tentara AS.
Sebelumnya, militer China sudah pernah memanfaatkan pelatihan melalui video game namun saat itu aplikasinya masih buatan perusahaan asing. Kini, Angkatan bersenjata China membuat game sendiri yang lebih ‘nasionalis’dan dekat rakyat China.
Hal ini dilakukan guna mengindari adanya konten yang ‘menyesatkan’ dan China bisa mudah menanamkan nilai-nilai dari Negeri Tirai Bambu itu.
inilah