Sebagian
besar orang beranggapan seiring bertambahnya usia, kerja otak semakin
tidak maksimal. Faktanya, justru memasuki usia pertengahan, kerja otak
berada dalam tahapan kerja paling maksimal.
Hal itu menurut buku 'The
Secret Life of the Grown-Up Brain: The Surprising Talents of the
Middle-Aged Mind' yang ditulis oleh Barbara Strauch.
Anda tentu penasaran mengapa hal itu bisa terjadi, berikut tiga alasannya seperti dilansir dari Prevention:
1. Otak berkembang
Ada
anggapan kalau seseorang akan kehilangan ribuan sel otak seiiring
bertambahnya usia. Padahal, penelitian menunjukkan bahwa otak secara
terus-menerus berkembang hingga usia pertengahan, 40-68 tahun.
Hal
ini terjadi terutama pada dari lapisan neuron, yang disebut myelin.
Myelin berfungsi membangun koneksi pada otak untuk membantu Anda
memahami lingkungan sekitar.
Untuk meningkatkan kinerja otak,
Anda harus berolahraga secara teratur. Bukan hanya baik bagi jantung,
tetapi juga otak. Berkeringat berfungsi meningkatkan aliran darah ke
otak, yang berhubungan dengan regenerasi sel pada dentate gyrus, area
penting untuk memori dan belajar, serta neuron lainnya.
Sementara
segala bentuk latihan, termasuk latihan beban, peregangan, terutama
aerobik lebih efektif untuk mengembangkan neuron. Lakukan setidaknya
latihan kardio selama 30 menit setiap hari untuk melatih otak Anda.
2. Makin sering menggunakan otak kanan dan kiri
Hal
inilah yang membuat seseorang lebih bijak dalam bersikap ketika
memasuki usia pertengahan. Bukan hanya karena pengalaman, tetapi juga
perubahan pada otak.
Tidak
seperti orang usia muda, yang cenderung hanya menggunakan satu sisi
otak mereka. Dari hasil pemindaian otak menunjukkan bahwa seseorang
yang memasuki usia pertengahan cenderung menggunakan dua sisi otak
mereka atau dikenal dengan bilateralization. Yaitu, semacam kemampuan
otak yang membantu Anda untuk lebih menilai sebuah situasi dan lebih
cepat mendapat titik argumen.
Studi menunjukkan bahwa kadar
glukosa yang tinggi berhubungan dengan proses penuaan. Hal ini dapat
mengakibatkan radang otak yang merusak areai dentate gyrus, termasuk
berkontribusi terhadap penurunan kognitif. Untuk membuat pikiran tetap
tajam, Anda kurangi konsumsi makanan manis.
3. Berpikir makin kreatif
Fungsi
lobus frontal pada otak yang berhubungan dengan konsentrasi, memang
dapat menurun seiiring bertambahnya usia. Hal ini membuat seseorang
lebih mudah terganggu atau mengalami kesulitan dalam menyerap informasi,
seperti mengingat nama.
Namun,
dalam ruang lingkup yang lebih luas, dengan fokus perhatian yang lebih
sedikit bisa juga menguntungkan. Itu karena memungkinkan Anda untuk
mencari solusi yang lebih kreatif terhadap sebuah masalah.
Studi menunjukkan bahwa pikiran
yang kurang terfokus bisa lebih kreatif, karena lebih mungkin untuk
menemukan hubungan antara ide yang tampaknya tak berhubungan.
Coba lakukan aktivitas yang
secara mental sulit dilakukan, sedikitnya satu kali seminggu untuk
menjaga otak tetap aktif. Dari penelitian diketahui bahwa orang yang
sering melakukan kegiatan yang melibatkan pemrosesan informasi, seperti
belajar piano atau belajar bahasa baru, risiko terkena penyakit
Alzheimer bisa berkurang.
wisben