Banyak perempuan yang belum siap hamil dengan bermacam alasan. Untuk
menghindari kehamilan yang tak terduga, perempuan banyak yang melakukan
aneka cara usai bersenggama.
Ada beberapa gaya perempuan yang dilakukan untuk mencegah kehamilan
ketika usai bersenggama.Tapi aneka gaya ini cuma mitos karena belum
terbukti bisa mencegah hamil. Berikut beberapa gaya yang dilakukan
perempuan untuk mencegah hamil tapi ternyata belum tentu berhasil:
1. Mengeluarkan penis sebelum ejakulasi
Menarik penis dari vagina sebelum pria ejakulasi, bukanlah cara yang
tepat pengendalian kelahiran. Menurut Teen Advisor website, cara
tersebut hanya 81 hingga 96 persen keberhasilannya. Banyak wanita yang
berpikir bahwa jika pria mengeluarkan penis sebelum ejakulasi, sperma
tidak akan mampu membuahi telur.
Tetapi pria dapat menghasilkan sesuatu yang disebut pre-ejakulasi.
Kebocoran pre-ejakulasi berasal penis pria ketika mereka terangsang, dan
pre-ejakulasi dapat mengandung sperma, yang dapat menyebabkan
kehamilan.
2. Douching
Douching adalah tindakan menyemprotkan cairan ke dalam vagina untuk
membersihkan saluran vagina. Ada mitos umum menyebutkan menggunakan
douche (semprotan air obat) akan mencegah kehamilan. Tapi menyemprotkan
air, cuka atau bahan lainnya ke dalam vagina tidak hanya akan tidak
mencegah kehamilan, ini bahkan dapat menyebabkan infeksi jamur.
Sperma melewati leher rahim dalam hitungan detik, sehingga pada saat menggunakan douche, telur mungkin sudah dibuahi.
3. Tidak perlu orgasme
Orgasme tidak diperlukan untuk hamil. Tubuh wanita mengalami banyak
perubahan selama hubungan seksual, baik dia merasakan kesenangan ataupun
tidak. Dan kehamilan dapat terjadi bahkan jika ia tidak memiliki
orgasme sekalipun.
4. Melakukan seks pada saat menstruasi
Meskipun benar bahwa melakukan hubungan seks selama periode menstruasi
dapat sangat mengurangi kemungkinan hamil, tetapi masih bukan jaminan
tidak akan hamil. Banyak wanita memiliki menstruasi yang tidak teratur,
dan ovulasi dapat terjadi sangat dekat dengan waktu ketika seorang
wanita mendapatkan menstruasi.
Sperma bisa juga hidup di dalam tubuh wanita selama tujuh hari, sehingga
bahkan jika seorang wanita sedang menstruasi, mungkin sperma
menunggunya ketika masa ovulasi berakhir.
5. Hubungan seksual pertama kali (virgin sex)
Seorang wanita bisa hamil pada saat pertama kali melakukan hubungan
seksual. Beberapa wanita percaya bahwa selaput dara (hymen) atau selaput
tipis di pembukaan vagina dapat mencegah sperma dari pemupukan telur.
Tidak hanya selaput dara yang teregang selama kehamilan, tetapi juga
banyak wanita yang mengalami peregangan selaput dara bahkan sebelum
berhubungan seks, karena olahraga atau menunggang kuda.
6. Minum pil KB
Menurut Feminist Women's Health Center, pil KB 92 hingga 99,7 persen
efektif dalam mencegah kehamilan. Tetapi bahkan dengan pil KB, banyak
wanita yang salah informasi. Pil KB tidak menyebabkan kenaikan berat
badan yang cepat.
Selain itu, banyak wanita tidak berpikir mereka perlu minum pil pada
waktu yang sama setiap hari. Namun, jika Anda minum pil dengan benar dan
mengikuti petunjuk yang tepat, pil KB bisa lebih dari 99 persen efektif
mencegah kehamilan. Juga penting untuk dicatat bahwa pil tidak
melindungi terhadap HIV atau penyakit menular seksual lainnya
tambahan :
Metode Ritmik adalah metode dimana pasangan suami istri
menghindari berhubungan seksual pada saat siklus subur seorang wanita.
Ovulasi (pelepasan sel telur dari indung telur) terjadi 14 hari ± 2 hari
sebelum hari pertama menstruasi berikutnya. Sel telur yang telah
dilepaskan hanya bertahan hidup selama 24 jam, namun sperma bisa
bertahan selama 48 jam setelah melakukan hubungan seksual. Karena itu
pembuahan dapat terjadi apabila hubungan seksual dilakukan 2 hari (48
jam) sebelum ovulasi dan 1 hari (24 jam) setelah ovulasi. Metode Ritmik
dapat terbagi atas :
- Metode ritmik kalender atau Pantang Berkala merupakan metode dimana pasangan menghindari berhubungan seksual selama periode subur wanita berdasarkan panjang siklus menstruasi, kemungkinan waktu ovulasi, jangka waktu sel telur masih dapat dibuahi, dan kemampuan sperma untuk bertahan di saluran reproduksi wanita. Periode subur seorang wanita dihitung dari : (siklus menstruasi terpendek – 18) dan (siklus menstruasi terpanjang - 11). Siklus menstruasi dicatat selama minimal 3 bulan terakhir, akan lebih baik bila dalam 6 bulan terakhir.
Contoh: bila siklus terpendek seorang wanita adalah 25 hari, dan
siklus terpanjangnya 29 hari, maka periode suburnya adalah (25 – 18) dan
(29 – 11) yang berarti hubungan seksual tidak boleh dilakukan pada hari
ke-7 sampai hari ke-18 setelah menstruasi.
- Metode lendir serviks adalah metode mengamati kualitas dan kuantitas lendir serviks setiap hari. Periode subur ditandai dengan lendir yang jernih, encer, dan licin. Abstinensia (tidak melakukan hubungan seksual) diperlukan selama menstruasi, setiap hari selama periode preovulasi (berdasarkan lendir serviks), dan sampai waktu lendir masa subur muncul sampai 3 hari setelah lendir masa subur itu berhenti.
- Metode pengukuran suhu tubuh berdasarkan perubahan temperatur. Pengukuran dilakukan pada suhu basal (suhu ketika bangun tidur sebelum beranjak dari tempat tidur. Suhu basal akan menurun sebelum ovulasi dan agak meningkat (kurang dari 1° Celsius) setelah ovulasi. Hubungan seksual sebaiknya tidak dilakukan sejak hari pertama menstruasi sampai 3 hari setelah kenaikan dari temperatur.
Efektivitas
Kehamilan terjadi pada 9-25 per 100 wanita
Keuntungan
Tidak ada efek samping gangguan kesehatan,ekonomis
Kerugian
Angka kegagalan tinggi, tidak melindungi dari PMS, menghambat spontanitas, membutuhkan siklus menstruasi teratur.