Charles Francis Coghlan dilahirkan di Pulau Prince Edward, di pesisir
pantai timur Kanada pada 1841 sebagai keluarga pendatang dari Irlandia
yang miskin. Begitu menginjak usia sekolah, para tetangga Coghlan
mengumpulkan dana sumbangan untuk menghantarnya melanjutkan sekolah di
Inggris mendalami bidang hukum.Coghlan menunjukkan kecerdasannya ketika
di bangku sekolah dan berhasil melanjutkan pelajaran hingga tamat.
Tetapi hasrat terbesarnya untuk menjadi pemain film telah menjadikan
orang tua Coghlan menentangnya habis-habisan. Bapaknya yang menentang
keras keinginan anaknya itu memberikan dua pilihan kepada Coghlan,
lupakan cerita tentang menjadi bintang film atau jangan menjejakkan kaki
lagi di rumah mereka. Coghlan memilih untuk meneruskan cita-citanya,
meninggalkan rumah dan berjanji tidak akan kembali ke Pulau Prince
Edward lagi.
Coghlan ternyata membuat pilihan tepat karena
menjadi pemain film yang berhasil, dengan setiap aksinya yang selalu
mendapat pujian dari penonton. Penampilan pertamanya adalah di London
pada tahun 1860, dan menjadi aktor utama di Prince of Wales's. Ia pergi
ke Amerika pada tahun 1876, di mana ia selanjutnya menghabiskan sisa
hidupnya, pertama kalinya ia bermain untuk perusahaan Augustin Daly dan
kemudian untuk perusahaan saham Union Square, selama jangka panjang The
celebrate Case. Dia juga sempat bermain dengan saudara perempuannya,
Rose Coghlan, dan turut mendukung film-film Lillie Langtry dan Minnie
Maddern Fiske, dan pada tahun 1898 menghasilkan sebuah film versi
Alexander Dumas 'Kean, berjudul The Royal Box, yang mana telah berhasil
menjadikannya seorang bintang besar selama tahun-tahun terakhir dalam
karirnya.Rose adiknya juga menjadi seorang aktris. Putrinya Gertrude
Coghlan (1 Februari 1876 - 11 September 1952) adalah juga seorang
aktris, dan putranya, Charles Jr adalah seorang aktor.
Suatu hari, Coghlan mengunjungi seorang
peramal gipsy dan wanita gipsy itu memberitahu sesuatu yang membuat
Coghlan mengingatnya seumur hidupnya. Dia berkata: “Charles, anda akan
menjadi terkenal tetapi akan menemui maut semasa di puncak ketenaran
anda. Roh anda tidak akan tenang sehingga anda dikembalikan ke tanah
kelahiran anda.”
Coghlan amat terganggu dan juga kagum dengan ramalan itu, dan kerap mengulangi pernyataan peramal itu kepada rekannya dalam setiap percakapan tetapi kebanyakan dari teman-temannya menganggapnya hanya sebuah takhayul.
Coghlan amat terganggu dan juga kagum dengan ramalan itu, dan kerap mengulangi pernyataan peramal itu kepada rekannya dalam setiap percakapan tetapi kebanyakan dari teman-temannya menganggapnya hanya sebuah takhayul.
Pertanda awal ramalan itu menjadi kenyataan
apabila pada 27 November 1898, Coghlan meninggal dunia secara tiba-tiba
di atas pentas ketika memerankankan Hamlet di Galveston, Texas. Ketika
itu, akting Coghlan mendapat pujian hebat dari para kritisi teater dan
memang benar, dia meninggal dunia pada puncak kemasyhurannya.
Minggu berikutnya, Coghlan dikebumikan di tanah perkuburan Galveston. Dua tahun kemudian, sebuah topan dahsyat melanda Galveston dan menelan korban 6,000 jiwa serta memusnahkan tanah perkuburan tempat Coghlan disemadikan.
Pagi berikutnya, pihak berwenang mendapati beberapa peti mati dihanyutkan oleh topan itu ke laut dan salah satu peti mati itu terdapat mayat Coghlan. Begitu keluarga Coghlan mendengar kabar mengenai tragedi yang menimpa Coghlan , mereka menawarkan ganjaran yang lumayan besar kepada siapa saja yang berhasil menemukan peti mati itu, tetapi tiada satu orang pun yang melaporkan berhasil menemukan peti mati tersebut.
Pada Oktober 1908, kira-kira delapan tahun
selepas topan yang melanda Galveston, beberapa nelayan di Charlottetown
Pulau Prince Edward menemukan sebuah peti mati besar terapung dipukul
ombak ke pantai kepulauan itu. Berdasarkan kepingan perak yang melekat
pada peti mati itu, tak dapat disangsikan peti mati itu adalah peti
mati Charles Coghlan yang telah hilang sekian lama. Peti mati itu
melakukan perjalanan beribu-ribu kilometer dari tanah perkuburan
Galveston hingga akhirnya tiba di tanah kelahiran Coghlan, seperti yang
diramalkan peramal gipsy 10 tahun sebelum kejadian itu. Sehingga kini
cerita ini kekal sebagai misteri dan menjadi salah satu kisah nyata yang
aneh dalam sejarah.