Kekuatan alam tak pernah bisa dilawan. Bencana gempa berkekuatan 8,9
skala Richter (SR) disertai tsunami yang menerjang kawasan pantai timur
Pulau Honshu, Jepang, Jumat (11/3/2011) pada pukul 02.46 waktu Tokyo,
menunjukkan betapa dahsyat kekuatan itu.
Belum ada keterangan
resmi berapa jumlah korban yang tewas atas bencana tersebut. Namun, jika
dilihat dari efek kekuatan dahsyatnya, banyak pihak memperkirakan lebih
dari ratusan orang menjadi korban.
Indonesia adalah negara yang
juga menjadi saksi betapa dahsyatnya kekuatan itu. Tsunami pernah
melanda kawasan Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan sejumlah wilayah di
Tanah Air hingga menelan ribuan korban jiwa.
Seperti apa jejak kedahsyatannya, berikut catatan mengenai gempa paling buruk dalam seabad terakhir.
Cile, 28 Februari 2010: Gempa
dengan kekuatan 8,8 SR disusul tsunami telah menewaskan lebih dari 800
orang dan menyebabkan 2 juta orang kehilangan tempat tinggal. Jumlah
korban terbanyak adalah mereka yang tinggal di kawasan pesisir.
Kawasan Pasifik, 30 September 2009: Terjadi
dua kali gempa dengan kekuatan masing-masing mencapai 8,1 SR dan 8,0 SR
dalam waktu yang hampir bersamaan. Kondisi ini memicu terjadinya
tsunami yang menerjang kawasan Samoa dan Tonga. Tinggi gelombang tsunami
mencapai 5 meter. Korban tewas mencapai 192 orang.
Asia, 26 Desember 2004: Gempa
berkekuatan 9,3 SR terjadi di Samudra Hindia, lepas pantai barat Aceh
dengan kedalaman mencapai 10 kilometer. Memicu tsunami di sejumlah
kawasan Asia dan dua negara Afrika. Disebut-sebut sebagai gempa bumi
terdahsyat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir yang menghantam Aceh,
Sumatera Utara, Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai
Timur India, Sri Lanka, bahkan sampai Pantai Timur Afrika.
Korban
mencapai sekitar 250.000 orang tewas di delapan negara. Nanggroe Aceh
Darussalam (Indonesia), Sri Lanka, India, dan Thailand merupakan negara
dengan jumlah kematian terbesar.
Papua Niugini, 17 Juli 1998:
Setelah diterjang dua kali gempa dengan kekuatan 7,0 SR, gelombang
tsunami pun tak terhindarkan dan merusak apa pun hingga jarak 30
kilometer dari garis pantai utara. Berdasarkan data resmi dari
pemerintah, sebanyak tujuh desa tersapu tsunami dengan korban tewas
ditaksir mencapai lebih dari 2.000 jiwa. Sementara data dari wilayah
setempat menyebutkan, korban tewas antara 6.000 dan 8.000 jiwa.
Indonesia, 12 Desember 1992:
Gempa berkekuatan 7,5 SR memicu gelombang tsunami dan menyapu
permukiman di pesisir pantai Flores. Tsunami tersebut menewaskan
setidaknya 2.100 jiwa, 500 orang dinyatakan hilang, 447 orang luka-luka,
dan 5.000 orang mengungsi.
Gempa tersebut sedikitnya
menghancurkan 18.000 rumah, 113 sekolah, 90 tempat ibadah, dan lebih
dari 65 tempat lainnya. Kabupaten yang terkena gempa ini ialah Kabupaten
Sikka, Kabupaten Ngada, Kabupaten Ende, dan Kabupaten Flores Timur.
Filipina, 17 Agustus 1976: Gempa
berkekuatan 7,9 SR menyebabkan tsunami yang menewaskan lebih dari 5.000
orang. Tsunami menghancurkan hampir seluruh wilayah Moro dan kota
Pegadian.
Cile, 21-30 Mei 1960: Gempa
berkekuatan 9,5 SR disusul bencana tsunami yang menerjang sejumlah
negara-negara di kawasan laut Pasifik, termasuk Filipina dan Jepang. Di
Cile, korban tewas mencapai 5.700 jiwa, 61 jiwa di Hawaii, dan 130 jiwa
di Jepang.
Uni Soviet, 4 November 1952: Gempa
terjadi di Semenanjung Kamchatka dengan kekuatan mencapai 9,0 SR dan
menyebabkan tsunami yang cukup dahsyat. Gelombang tsunami melintasi
Pasifik hingga Cile dan Peru. Lebih dari 2.300 orang meninggal.
Jepang, 3 Maret 1933: Gempa
berpusat di Sanriku, Pulau Honshu, dengan kekuatan mencapai 8,3 SR
diikuti oleh tsunami yang menyebabkan lebih dari 3.000 korban jiwa.