Kelompok hacker Anonymous melakukan aksi balas
dendam kepada sebuah perusahaan keamanan komputer yang membantu polisi
mengungkap jati diri anggota Anonymous.
Sebelumnya, perusahaan keamanan komputer bernama HGBary Federal
mengaku telah berhasil mengidentifikasi beberapa identitas hacker
Anonymous dan berencana untuk menjual data itu kepada biro intelijen
AS, FBI.
Anonymous adalah kelompok hacktivist (aktivis hacker) yang selama ini getol membela WikiLeaks serta para aktivis oposisi di Mesir dan Tunisia.
Kepada Financial Times bahkan Aaron Barr, Head of Security Services Firm, HBGary,
menyebutkan beberapa nama yang ia klaim sebagai tokoh-tokoh senior di
Anonymous, seperti orang bernama Q,, Owen, dan beberapa orang lain di
Inggris, Jerman, Belanda, Italia, dan Australia.
Berang dengan tindak-tanduk Barr, kelompok Anonymous kemudian
melakukan aksi balas denda, Anonymous berhasil mengambil alih situs
resmi HGBarry yang hingga kini tak bisa diakses.
Di situs tersebut, Anonymous bahkan sempat memajang pengumuman
mengapa mereka melakukan aksi tersebut. "Biarkan kami memberikan
pelajaran yang tidak terlupakan: Anda jangan macam-macam dengan
Anonymous. Terutama bila Anda cuma ingin menarik perhatian publik," kata
Anonymous.
Selanjutnya, Anonymous mengungkap salah satu isi email pribadi Barr
yang intinya memang ia menginginkan publikasi dengan cara mengungkap
jati diri Anonymous. "Ini bukan tentang mereka, ini tentang audiens yang
akan mendapatkan kesan baik tentang kemampuan dan kompetensi riset yang
kita miliki," kata Barr dalam email pribadinya.
Tak hanya itu, sejak kemarin Anonymous juga berhasil menguasai akun Twitter Aaron Barr dan memposting berbagai tweet mengejek Barr termasuk dengan kata-kata yang kurang senonoh.
Hacker juga mengungkap alamat detil, nomor jaminan sosial milik Barr
serta lebih dari 50 ribu email dari akun pribadi Barr. Anonymous juga
mengklaim memiliki detail kondisi finansial perusahaan dan mengancam
untuk menghapus konten yang ada di server HBGary Federal.
HBGary awalnya adalah forum keamanan yang didirikan oleh pakar
keamanan komputer Greg Hoglund. Belakangan didirikan sebuah perusahaan
keamanan bernama HBGary Federal, dan Greg memiliki 15 persen saham pada
perusahaan tersebut.
Beberapa waktu belakangan para pendukung hacker Anonymous
dikejar-kejar oleh pihak keamanan di berbagai negara terkait dengan
serangan mereka ke beberapa situs yang dianggap memusuhi WikiLeaks,
seperti PayPal, MasterCard, atau VISA.
Bulan lalu FBI, mengeluarkan perintah pencarian terhadap lebih dari
40 orang pendukung hacker Anonymous. Polisi Inggris juga telah mencokok
lima orang yang dituduh mendukung aksi Anonymous. Sementara, Hoglund dan
Barr, kabarnya bernegosiasi dengan hacker Anonymous unttuk mendapatkan
kembali data perusahaan mereka.