Wageningen – Makan serangga kabarnya menjadi cara efektif menyelamatkan hutan hujan dan mengurangi emisi karbon global. Hal ini guna memperbaiki diet dan memotong anggaran makanan.
Menurut
ilmuwan Belanda, Arnold van Huis, memakan makanan berbahan dasar
serangga menjadi jawaban krisis makanan global, penyusutan sumber daya
tanah dan air serta tingkat emisi karbon yang makin mengkhawatirkan.
Van
Huis mengatakan, di tiap gigitan serangga mengandung lebih banyak
protein dibanding hewan ternak seperti sapi dan kambing. Seperti dikutip
Straits Times, biaya pembiakkan serangga pun lebih sedikit dan tak memiliki banyak jejak karbon.
“Anak-anak
tak punya masalah makan serangga, namun berbeda dengan orang dewasa
yang telah memiliki pola makan lebih dulu,” papar Van Huis. “Hanya
dengan mencoba secara langsung orang dewasa bisa mengubah pemikirannya,”
lanjut professor Wageningen University itu.
Masalah yang dihadapi
orang dewasa bersifat psikologis, paparnya. Demi menarik minat
masyarakat mengonsumsi serangga, Van Huis dan tim bekerjasama dengan
sekolah masak lokal guna menyediakan buku resep yang dilengkapi menu
menarik.
http://adf.ly/cfKV