Bill Gates Relakan Posisi Terkaya Dunia

 

New York – Bill Gates tampaknya harus merelakan lagi gelarnya sebagai ‘Orang Terkaya Dunia’. Hal ini karena sebagian kekayaannya telah raib.
Forbes akan merilis daftar miliuner 2011 pada Rabu (9/3) pekan ini, dimana Bill Gates, investor Warren Buffett dan orang terkaya tahun lalu, taipan asal Meksiko Carlos Slim, hampir pasti berada di urutan tiga besar. Ketiganya telah menduduki daftar orang terkaya selama lima tahun terakhir.
Namun,posisi Gates tampaknya akan turun, terutama setelah kekayaan pendiri Microsoft ini turun drastis. Harta Gates yang semula mencapai angka US$ 88 miliar, kini telah berkurang menjadi sekitar US$49 miliar.
Angka ini dibawah Slim, yang diprediksikan memiliki kekayaan sebesar US$ 60 miliar. Sedangkan Buffett, diperkirakan memiliki pundi-pundi sebesar US$ 47 miliar. Hal ini terjadi setelah Gates memberikan lebih dari sepertiga kekayaannya ke Bill dan Melinda Gates Foundation, yayasan amal miliknya yang fokus pada kesehatan dan pengembangan global, serta pendidikan AS.
David Lincoln, direktur penilaian global pada perusahaan riset kekayaan Wealth-X mengatakan, dengan berkurangnya harga Gates, maka kompetisi sengit tidak akan terjadi . "(Gates) akan memiliki margin nyaman jika ia tidak pernah menemukan filantropi. Bila Gates tidak memberikan dananya, ia akan memiliki US$ 88 miliar,” ujarnya.
Filantropi berasal dari bahasa Yunani yang berarti tindakan seseorang yang mencintai sesama manusia, hingga menyumbangkan waktu, uang, dan tenaganya untuk menolong orang lain. Istilah ini umumnya diberikan pada orang-orang yang memberikan banyak dana untuk amal.
Tahun lalu, gelar ‘Orang Terkaya Dunia’, juga lolos dari tangan Gates. Menurut daftar miliarder Forbes 2010, kekayaan Gates berada di level US$53miliar, tapi ia digeser ke posisi kedua oleh Slim dengan kekayaan US$ 53,5 miliar. Ini adalah kehilangan mahkota kedua kalinya sejak 1995.
Menurut Slim, pengusaha akan berbuat lebih baik dengan menciptakan lapangan kerja dan kekayaan melalui investasi, bukan dengan menjadi Santa Claus." Sementara Slim masih menjanjikan beberapa miliar dolar untuk amal, upayanya telah menjadi bagian kecil dari filantropi Gates.
Adapun Buffett, yang menempati peringkat Forbes sebagai orang terkaya ketiga dunia tahun lalu dengan US$ 47 miliar, juga telah menjanjikan hampir seluruh kekayaannya untuk Yayasan Gates. Ia telah memberikan US$ 8 miliar kepada yayasan itu sejak 2006.
Namun, perusahaan Buffett Berkshire Hathaway Inc, memiliki nasib lebih baik dari Microsoft milik Gates. Saham Microsoft diperdagangkan di level yang sama dengan satu dekade lalu, sementara saham Berkshire justru dua kali lipatnya.
Sejak akhir 2009, saham Microsoft telah jatuh 16%, sedangkan saham Berkshire naik 29%. Tidak berbeda jauh dengan perusahaan-perusahaan besar Slim, termasuk perusahaan telekomunikasi yang pernah memonopoli Meksiko, Telmex, yang meraih keuntungan atas harga saham mereka.
Pengaruh Filantropi Yang Dramatis
Gates dan Buffett telah bergabung untuk mendorong miliarder lain membuat janji publik, dengan memberikan setidaknya 50% kekayaan selama hidup atau pada saat meninggal, sebagai bagian dari kampanye ‘The Giving Pledge’.
Glen Macdonald, ketua Wealth and Fiving Forum mengatakan, filantropi Gates telah mempengaruhi cara orang kaya lain di Amerika Serikat untuk memiliki pendekatan filantropi pribadi. Gates dan istrinya Melinda sejauh ini memberikan US$ 28 miliar untuk yayasan mereka, terbesar di Amerika Serikat.
Menurut Macdonald, cara Gates mendorong orang lain dengan memberi contoh, tidak disangkal, banyak pengaruhnya,”Mereka akan memberi lebih cepat dalam jumlah lebih besar."
Tapi Macdonald, dimana kelompoknya telah memberi saran 600 keluarga kaya AS untuk filantropi mereka, tidak setuju dengan sifat publik dari The Giving Pledge, yang mengharuskan miliarder merilis surat yang menjelaskan niat mereka.
Sejauh ini 59 miliarder telah bergabung dengan The Giving Pledge dan mempublikasikan surat mereka di www.givingpledge.org. Kampanye ini tidak menerima uang ataupun memberitahu khalayak bagaimana miliarder itu akan memberikan kekayaan mereka. Kampanye itu hanya meminta komitmen moral.
Paul Schervish, direktur Center on Wealth and Philanthropy di Boston College mengatakan, pengaruh Gates sangat dramatis, bahkan disebut mulia. Gates dinilai mengubah cara pandang, dengan belajar dan mengajar orang lain. "Dia akan menjadi orang pertama yang mengakui bahwa ia bukan pendiri gerakan, untuk semua ide dari gerakan, dimana ia menjadi pemimpinnya," kata Schervish.
"Salah satu hal dramatis yang kita temui adalah akan banyak lagi orang mendirikan yayasan dan masyarakat akan menghargai mereka, terutama selama mereka masih hidup," katanya.

http://adf.ly/j6Lc

Leave a Reply