Seekor
spesies baru kecoa, ditemukan oleh seorang ilmuwan di tengah-tengah
tempat tujuan wisata favorit di Afrika Selatan. Uniknya, kecoa ini tidak
seperti umumnya kecoa yang ada di dunia, kecoa ini melompat, oleh
karenanya disebut 'Kecoa Pelompat'.
Table
Mountain National Park di Cape Town, Afrika Selatan, adalah tempat
tinggal dari satu-satunya jenis kecoa pelompat di dunia, yang masuk ke
dalam daftar 10 penemuan sains teratas tahun 2011 dari para ahli.
Demikian seperti yang dikutip dari The West, Jumat (3/6/2011).
Ilmuwan
Mike Picker, seorang professor zoologist dari University of Cape Town,
mengatakan bahwa penemuannya ini menunjukkan, bahwa masih sedikitnya
pengetahuan manusia akan dunia serangga.
'Kecoa
Pelompat' tersebut masuk ke dalam daftar penemuan sains teratas 2011
bersama dengan jamur yang bisa bersinar dalam kegelapan, kadal pemakan
tumbuhan, bakteri yang ditemukan di reruntuhan Titanic, dan lain-lain.
Kecoa
jenis baru tersebut diberi nama 'Saltoblatella Montistabularis'. Kata
Saltoblattella sendiri merupakan diambil dari bahasa Latin yang berarti
'kecoa yang melompat'.
'Bentuk kecoa tersebut cukup unik dan atletis,' ujar Picker.
Picker
bersama para mahasiswanya menggunakan jaring untuk mencari lalat untuk
penelitian mereka, sebelum akhirnya menemukan kecoa tersebut.
Mereka bekerjasama dengan ilmuwan lainnya untuk menegaskan bahwa kecoa temuan mereka ini baru dan cukup berbeda.
Para
ilmuwan mengatakan, bahwa dari sekira 5 ribu spesies kecoa, hanya
Saltoblattella Montistabularis diketahui saat ini yang merupakan
satu-satunya jenis yang melompat.
Taman
nasional Table Mountain dikunjungi oleh empat juta pengunjung tiap
tahunnya, dan tempat ditemukannya kecoa tersebut hanya 10 menit
berkendara dari pusat Cape Town.
'Nampaknya ada banyak jenis serangga yang belum ditemukan di sini,' kata Picker.
Sementara
itu, Quentin Wheeler dari International Institute for Species
Exploration di Arizona State University mengatakan bahwa ada sekira 10
juta lagi spesies yang menunggu untuk ditemukan dan diklasifikasi.
'Kebanyakan orang tidak sadar bahwa betapa minimnya pengetahuan kita akan mahkluk hidup di Bumi,' ujar Wheeler.
'Kita dikelilingi oleh suburnya keanekaragaman hewani yang terlalu banyak untuk dikenali,' tambahnya.