Meski
benda langit ini sangat dekat dengan Bumi, terdapat banyak rahasia yang
dipegangnya. Rahasia terbesar apa yang dipegang benda langit yang
mengorbit Bumi ini?
‘Dekat’
di sini tentunya memiliki konteks relative. Bulatan putih abu-abu di
langit Bumi ini berjarak 362 ribu km dari Bumi. Misi menuju bulan
tentunya tak mudah, terutama pada misi berawak. Tak ada manusia yang
menginjakkan kaki ke bulan sebelum 1972.
Setelahnya,
banyak negara di seluruh dunia mulai melakukan riset pada satelit Bumi
ini. Misi masa depan oleh robot dan manusia akan membantu memecahkan
beberapa teka-teki utama Bulan. Termasuk.
Cara bulan sampai di posisinya sekarang
Para
ilmuwan mengaku memiliki ide apa yang sebenarnya terjadi. Banyak garis
bukti (inti kecil bulan, unsur tertentu yang saling melengkapi dan
simulasi komputer putaran orbital bulan selama ribuan tahun)
menunjukkan, bulan lahir dari tabrakan raksasa.
Menurut
teori ini, sekitar 4,5 miliar tahun silam, benda seukuran Mars
menghantam Bumi yang masih muda dan cair. Materi hasil tabrakan itu pun
bergabung menjadi bulan.
Bulan ‘biru’
Terbukti,
banyak air berada di luar dan dalam bulan. Hal ini membuat para
peneliti mencapai satu kesimpulan. “Makin diperiksa, makin banyak air
ditemukan di tempat dan kedalaman yang berbeda,” ujar profesor fisika
Neil Comins di University of Maine.
Hasil
studi menunjukkan, interior bulan jauh lebih basah dari seharusnya.
Pemeriksaan kembali terbaru pada sampel batuan yang dibawa ke Bumi pun
memiliki tanda air. “Sebuah pertanyaan terbuka mengenai asal dan
distribusi air di bulan,” kata Comins.
‘Terkunci’ Bumi
Bulan
‘terkunci’ Bumi. Artinya, hanya ada satu belahan yang dihadapi bumi.
Sisi disebut maria, atau ‘laut,’ magma dingin. Anehnya, maria hampir tak
ditemui di sisi belakang bulan, seperti yang diungkap data dari satelit
(dan dilihat langsung astronot Apollo 8).
Belahan
dingin ini diketahui memiliki kerak yang tebal (15 km) dibanding
belahan lain. Hal ini membuat belahan di sisi lain lebih mudah retak
akibat serangan meteorit yang melepas pembentuk maria magma kedalaman
bulan, kata Comins. Namun, kerak asimetri ini sendiri merupakan
teka-teki.
Model
yang lebih besar pada interior bulan dan pemahaman yang lebih baik pada
kerusakan yang timbul akibat tabrakan bisa membantu menjelaskan ‘dua
wajah’ aneh ini.
Kunci keberadaan manusia?
Pada
seperempat diameter dan lebih dari 1% massa Bumi, bulan menjadi satelit
alami terbesar kelima dalam tata surya. Massa bulan yang cukup dan
gravitasinya menstabilkan ‘goyangan’ di sumbu Bumi.
Selain
itu, bulan menyebabkan pasang laut di Bumi yang mungkin membantu
‘mengaduk sup purba,’ lanjut Comins lagi. Singkatnya, para astronom
bertanya-tanya apakah dunia seperti Bumi butuh bulan besar agar
kehidupan bisa berkembang.
Jawabannya
pertanyaan itu mungkin berada di planet tetangga, Mars. Planet Merah
itu memiliki dua bulan kecil. “Saat manusia ke Mars dan menentukan
apakah dan bagaimana kehidupan disana berevolusi. Hal itu akan membantu
lebih memahami cara kehidupan terbentuk tanpa bulan,” tutup Comins.