Komet yang ditemukan tersebut bernama C/2011 L4 atau sederhananya disebut PANSTARRS, diambil dari nama teleskop yang digunakan untuk menemukannya. Saat ini, komet itu berada pada jarak 1,2 miliar kilometer dari Matahari, antara orbit Saturnus dan Jupiter. Namun, bulan Februari 2013 nanti, komet ini akan mencapai jarak terdekatnya dengan Matahari, sekitar 50 juta kilometer, dan dengan demikian bisa terlihat.
Kecerlangan komet ini saat terlihat akan tergantung pada jumlah es yang dimiliki dan tersublimasi menjadi gas saat komet ini bergerak mendekati Matahari. Namun, beberapa pihak menyebut, komet ini berpeluang menjadi salah satu yang tercerlang dalam 10 tahun terakhir. Dalam beberapa bulan ke depan, astronom akan mengamati lebih lanjut untuk mendapatkan prediksi akurat tentang kecerlangan PANSTARRS.
Komet PANSTARRS berasal dari Awan Oort, tempat yang dipercaya menjadi rumah bagi komet-komet berperiode panjang. Objek di Awan Oort hanya terpengaruh sedikit gravitasi dari Tata Surya sehingga bisa 'diganggu' oleh gravitasi dari bintang terdekatnya. Wainscoat mengatakan, "C/2011 L4 memiliki orbit hampir serupa parabola, artinya, ini mungkin pertama kali komet itu datang mendekati Matahari dan mungkin takkan pernah kembali."
Meski bergerak mendekati Matahari dan akan terlihat oleh manusia, petensi komet ini menghantam Bumi dipastikan nol, jadi tak berbahaya. Sebaliknya, komet ini menawarkan kesempatan langka bagi astronom untuk mempelajari material yang tersisa dari awal pembentukan Tata Surya. Penemuan komet ini sebenarnya adalah bonus, sebab tujuan utama pengamatan astronom yang menemukannya ialah menemukan asteroid yang berpotensi menghantam Bumi.