Saya
tahu ada begitu banyak hal yang mengganjal di hati Anda. Perasaan
sedih, kangen, dan kehilangan yang Anda rasakan kemarin, mungkin
sekarang telah berubah bentuk menjadi perasaan kesal, marah, dan bahkan
keinginan untuk membalas dendam.
Saya tidak akan menyalahkan Anda
karena memiliki perasaan-perasaan negatif tersebut. Karena itu adalah
hal yang sangat wajar sekali.
Apabila ada seseorang atau
sesuatu yang membuat Anda merasa sakit, reaksi otomatis yang keluar
dari diri kita adalah perasaan marah dan keinginan untuk membalas. Sama
seperti ketika kaki Anda terantuk meja dan Anda merasakan nyeri yang
luar biasa, maka biasanya reaksi Anda adalah mengumpat dan menendang
meja tersebut dengan penuh kemarahan.
Tindakan menendang meja ketika
kaki Anda terantuk adalah perbuatan bodoh yang tidak masuk akal. Karena
bukan saja meja tersebut bisa rusak karena Anda tendang, tapi kaki
Anda pun dapat terluka dan sakit lebih dari yang seharusnya. Menendang
meja jelas tidak akan menyembuhkan kaki Anda.
Sama seperti membalas dendam pada mantan kekasih yang telah menyakiti Anda. Itu sama sekali tidak akan menyembuhkan Anda.
Malahan itu akan membuat Anda semakin sakit…
Ketika Anda putus cinta dan
patah hati, Anda telah mengalami kerugian emosional. Istilahnya, Anda
mengalami defisit emosi. Itu sebabnya Anda merasa malas untuk melakukan
apapun juga, dan sama sekali tidak tertarik untuk berhubungan dengan
siapapun juga. Emosi Anda telah terkuras habis.
Dan memikirkan balas dendam,
atau bahkan sampai benar-benar melakukan balas dendam dengan berbagai
cara, seperti membuatnya cemburu, mengadukannya pada orang tuanya, dsb,
jelas membutuhkan modal emosi yang sangat besar. Setelah Anda
mengalami defisit dan kerugian, apakah Anda yakin masih ingin terus
menghambur-hamburkan emosi Anda? Emosi Anda SUDAH PASTI akan mengalami
kerugian yang lebih besar.
Itu akan berakibat fatal pada kestabilan diri Anda.
Bila dianalogikan dalam istilah
dunia bisnis, Anda mengalami kerugian investasi namun Anda masih tidak
puas dan menerima, malahan Anda mencoba terus berinvestasi dengan
meminjam uang dari rentenir dengan bunga yang besar. Akibatnya hutang
Anda akan bertumpuk dan Anda akan semakin merasa tidak berdaya.
Jangan lakukan hal itu sobat..
Ketika Anda memikirkan untuk
membalas dendam, itu berarti Anda sedang memikirkan dia. Itu artinya
Anda tidak bisa melupakannya. Berarti dia memiliki kendali penuh atas
diri Anda. Itu tanda bahwa fokus hidup Anda adalah dirinya. Itu juga
adalah tanda bahwa Anda tidak bisa menerima kenyataan.
Padahal Anda tahu bahwa untuk
melupakannya dan menyembuhkan diri Anda, untuk bangkit berdiri dan
meraih kebahagiaan kembali, hal pertama yang harus dilakukan adalah
MENERIMA KENYATAAN.
Ketika Anda memikirkan untuk
membalas dendam, itu tandanya Anda sudah menjadi serupa dengan sosok
yang dirinya yang telah menyakiti Anda. Coba pikirkan baik-baik
paradoks berikut ini: Anda benci akan tindakan dia yang telah menyakiti
Anda, namun Anda ingin melakukan hal yang sama pada dirinya. Itu
adalah suatu pemikiran yang tidak logis dan kekanakan. Itu bukti bahwa
otak Anda sedang tidak beres.
Setelah menyadari hal itu, saya
berharap Anda dapat kembali mengingat peraturan no. 1 dalam menghadapi
patah hati: STOP BERPIKIR DENGAN OTAK ANDA SENDIRI.
Otak Anda sedang mencoba mencari
cara untuk mengembalikan keseimbangan hidup Anda. Untuk memulihkan
diri Anda yang terluka, dengan berbagai cara… meskipun itu salah.
Karenanya, setelah melakukan
balas dendam pun, saya jamin, Anda pun tidak akan puas. Karena bukan
itu yang sebenarnya Anda inginkan. Karena di dalam lubuk hati, Anda
adalah seorang yang hangat, dan penuh kasih sayang yang tidak akan
pernah dengan sengaja menyakiti orang lain. Itu adalah salah satu
alasan mengapa mantan kekasih Anda jatuh hati pada Anda.
Ketika Anda melawan hati Anda
sendiri, maka nurani Anda akan terus menghantui Anda dengan perasaan
bersalah. Anda merusak diri Anda sendiri dan menimbulkan lebih banyak
permasalahan dan penderitaan dari yang seharusnya Anda alami.
Kasihanilah diri Anda… diri Anda sudah cukup menderita dan sakit, jangan Anda tambah lagi.
Apabila orang tua atau kerabat
Anda sakit keras, apa yang akan Anda lakukan? Apakah Anda akan
memperparah keadaan dengan memarahinya atau memukulinya? Tentu tidak,
bukan? Anda akan memanjakannya, merawatnya dengan penuh kasih sayang.
Saat ini hati Anda sedang sakit. Jadi manjakanlah ia, dan rawatlah
dengan penuh kasih sayang.
Bukankah hati Anda adalah hal yang paling berharga bagi diri Anda?
Apabila Anda tetap ingin
membalas dendam, maka saya akan beritahu cara yang lebih positif:
fokuskan sisa emosi dan energi Anda untuk diri Anda sendiri. Perbaiki
dan tingkatkan penampilan Anda, makan yang baik dan olahraga yang
teratur, bila perlu Anda dapat pergi ke gym dan membentuk tubuh
Andamenjadi lebih seksi. Lakukan segala hal yang dapat membuat Anda
bahagia.
Apabila suatu saat mantan
kekasih Anda bertemu dan melihat Anda, maka ia akan tercengang dan
kaget melihat Anda yang jauh lebih menarik dibanding sebelumnya,
melihat wajah Anda yang berseri-seri, dan melihat betapa bahagia diri
Anda tanpa dia. Itu akan menggoyangkan emosi dan psikologisnya. Dia
akan merasa menyesal telah meninggalkan seseorang yang hebat seperti
Anda dan dia jelas akan berpikir: Apakah kehilangan dirinya sama sekali
tidak berpengaruh apa-apa pada Anda? Apakah itu berarti Anda tidak
pernah benar-benar mencintainya?
Percaya saya, Anda akan merasa sangat puas ketika saat itu tiba.
Living a happy life is the best revenge!
Tapi ingat, lakukan semua itu
hanya untuk diri Anda sendiri. Apabila Anda melakukan itu dengan
motivasi balas dendam maka semuanya sia-sia saja. Karena itu berarti
sama saja Anda masih belum bisa melupakannya. Berarti Anda harus
kembali lagi membaca artikel ini dari paragraf pertama!
Sumber
Sumber