"Tak ada bukti resmi maupun tak resmi tentang adanya hubungan seksual maupun eksperimen seks di antariksa, " kata Valery Bogomolov, Deputi Direktur Institute of Biomedical Problems yang berbasis di Moskwa.
"Setidaknya, dalam sejarah eksplorasi luar angkasa Rusia ataupun Uni Soviet, kasus ini sudah pasti tidak ada," katanya dalam wawancara dengan agensi berita Interfax, Jumat (22/4/2011).
Bagaimana dengan Amerika Serikat? Bogomolov mengungkapkan, "Untuk eksplorasi antariksa AS, saya tak memiliki informasi yang mengatakan membantahnya. Hanya ada informasi rumor anekdot yang tak pantas dipercaya."
Sementara, veteran misi antariksa AS tahun 1994-2005, Leroy Chiao, mengatakan, "Saya tak begitu paham tentang aturan NASA mengenai hal ini. Tak ada diskusi saat saya di sana. Tak ada yang membawa isu ini sehingga tak jadi pertimbangan."
NASA sejauh ini tak memiliki aturan yang secara eksplisit melarang atau memperbolehkan seks di luar angkasa. Astronot hanya diminta untuk mengupayakan hubungan berdasarkan kepercayaan dan profesionalitas.
Secara pribadi, Chiao yang menghabiskan 229 hari di antariksa meragukan adanya seks di luar angkasa. "Pria tetap pria. Jika mereka melakukannya, mereka takkan bisa menahan untuk tak membicarakan hal itu," cetusnya.
Ia melanjutkan, "Maaf mengecewakan Anda semua, tetapi memang begitulah keadaannya. Kita akan tahu ini nanti. Atau, saya harus mengatakan bahwa kita akan tahu nanti saat hal itu terjadi."
Terlepas dari benar tidaknya rumor tersebut, seks di luar angkasa harus bisa terjadi nanti. Target misi ke Mars yang diperkirakan akan berlangsung dalam hitungan tahun akan menjadi persoalan jika tak memungkinkan adanya seks.
Seks juga sangat jika manusia bercita-cita membangun koloni di bulan dan Mars. Tentu tak mungkin mendatangkan manusia terus-menerus dari bumi. Ke depan, wisata antariksa yang dirancang Virgin Galactic, misalnya, juga mesti membuka pintu lebih lebar untuk seks di antariksa ini.
Sumber