PUISI-PUISI CINTA ROMANTIS

 

[D.+B.+Cooper.jpg]

 Puisi-puisi cinta ke-1:
hubungan kita tetap tak bergeming sepanjang waktu
namun keretakan yang kini terjadi
hanya ibarat tetes hujan musim semi
dikau takut
ketika melihatnya begitu deras membasahi bumi
betapapun derasnya hujan musim semi
ia tetap akan segera berhenti
————————————-
Puisi-puisi cinta ke-2:
jika seorang sahabat datang memohon maaf
dengan pengakuan atas kesalahan yang dilakukan
jagalah jangan sampai engkau memarahinya
dan maafkanlah
sesungguhnya pemaaf adalah identitas pribadi sejati
————————————-
Puisi-puisi cinta ke-3:
jangan surut kasihmu terhadap sahabat
hanya karena melakukan satu kesalahan
tidak ada sahabat yang bebas dari kekurangan
walau setinggi apa pun idamanmu ketika mencari
jika benar tuduhanmu bahwa aku pernah menyakitimu
biarlah kuterima, tapi di manakah perasaan ukhuwahmu
jika kamu menyakiti untuk membalas perbuatanku
di mana kebaikan dan keluhuran budimu
————————————-
Puisi-puisi cinta ke-4:
Seorang penyair berkata:
jangan terlalu banyak menyalahkan
karena waktu kita sangat sempit
suasana terkadang tenang
namun terkadang juga bergejolak
aku tak pernah menangisi atau kecewa
karena pasang surut sikapnya
hanya aku betul-betul menangis
ketika ia pergi tak kembali
ukhuwah mengikat begitu banyak manusia
jika mereka sudah bersatu
tak terasa kesusahan masa lalu
barangkali sisa umur kita terlalu pendek
buat apa kita terus saling menyalahkan
tanpa mengenal waktu
————————————-
Puisi-puisi cinta ke-5:
Penyair lain berkata:
mulai hari ini kita kembali saling kenal
menutup lembaran hitam masa lalu
seakan tiada kejadian atau peristiwa
seakan tiada ‘kamu pernah bilang’
atau ‘kami pernah berkata’
jika benar-benar tiada pilihan kedua
maka tegurlah dengan baik tanpa membawa duka
————————————-
Puisi-puisi cinta ke-6:
jika sahabatmu terlalu sering berbuat dosa
maka bersikaplah antara tetap dekat dan menghindari
tegurlah karena seringkali ia mau membuka
kejelasan masalah yang selama ini tertutupi
atau jauhilah, semoga lebih bermanfaat
jika kamu gagal dengan teguran
maafkanlah jika ia berubah
sadar atas kesalahan dan mau kembali
sikap maaf dari orang yang mampu adalah lebih baik
jika sebenarnya ia sanggup memberi saksi
sesungguhnya kamu tahu semua
orang yang hidup pasti berdosa
yang tidak melakukan dosa
hanya mereka yang sudah terkubur mati
————————————-
Puisi-puisi cinta ke-7:
Seorang penyair berkata:
banyak orang yang tinggal jauh
namun ia dekat di hati
banyak orang yang tinggal berdekatan
namun hatimu tak mampu menyukai
apalah arti jauh dan dekat
melainkan hanya permasalahan nurani
————————————-
Puisi-puisi cinta ke-8:
Abul-Aswad berkata:
cintailah kekasihmu dengan cinta yang sederhana
karena kamu tidak tahu kapan ia menjauhimu
jika harus benci, maka bencilah
tapi jangan menjauhi
karena kamu tidak tahu
kapan harus kembali
————————————-
Puisi-puisi cinta ke-9:
Beberapa penyair berselisih ketika mencoba mendefinisi-kan kata ’sahabat’, dan
perselisihan tersebut dirangkai dalam bait-bait berikut:
mereka berkata sahabat
adalah orang yang tulus cintanya
dan tidak menipu
yang lain berkata
ia adalah yang tidak menuduh
dengan mengatakan ‘kamu’atau ’saya’
ada juga yang berkata
ia adalah kata yang tidak jelas maknanya
dalam kehidupan maya
Di zaman klasik, Labid berkata:
telah tiada orang-orang yang ku anggap kawan sejati
tinggallah diriku hidup
di tengah masyarakat kerdil
ibarat kulit yang terkelupas
dari penyakit yang sudah kering
————————————-
Puisi-puisi cinta ke-10:
Berkata al-Busti:
kebanyakan manusia
yang datang mengunjungimu
jika bertemu
justru lebih banyak menambah dosa
maka janganlah engkau peduli
apakah mereka mau pergi
atau datang lagi
Seorang penyair berkata:
telah tiada
orang yang layak diteladani
ia selalu mengingkari segala perbuatan
tinggallah diriku
di tengah manusia tak berguna
hidup saling mengandalkan
ibarat si buta yang menjaga
orang yang sama butanya
Berkata ‘Alam al-Huda:
telah tiada orang
yang jika kau beri kebaikan
membalasnya dengan kebaikan sama
atau lebih sempurna
tinggallah diriku di tengah kaum
yang buruk perangainya
selalu mengingkari kebaikan
yang pernah kuberi padanya
————————————-
Puisi-puisi cinta ke-11:
Sementara itu ada pula yang bingung menghadapi fenomena sahabat, karena sikapnya
yang saling bertentangan dan selalu berubah. Ia menggambarkan kebingungannya dalam untaian puisi:
ku lihat pada dirimu
kumpulan akhlak baik dan buruk
engkau adalah sahabat yang
persis dengan sifat yang ku sebut
dibilang dekat tapi jauh
dungu tapi cerdas
sesaat dermawan lalu bakhil
taat tapi juga maksiat
lisanku akhirnya bingung
harus menghina atau memuji
hatiku pun menilai
dirimu antara tidak tahu dan mengarti
engkau bagaikan bunglon
sehingga membuatku seakan buta
tak mengarti
apakah engkau angin semilir atau badai prahara
aku tidak menipumu
menasihati pun tidak
karena tak tahu
ku putuskan tuk tidak menilaimu
————————————-
Puisi-puisi cinta ke-12:
Ada juga yang kecewa karena pernah dikhianati oleh sahabatnya; ia berkata:
ketahuilah bahwa orang-orang
yang pernah kupilih sebagai sahabat
bagaikan ular pasir
yang tak segan menggigit kawan
semula mereka kuanggap baik
namun setelah berteman
aku bagaikan orang
yang tinggal di lembah kering tiada tumbuhan
————————————-
Puisi-puisi cinta ke-13:
Di antara mereka, ada yang menyatakan dalam puisinya:
kesetiaan adalah sebuah kata
yang pernah kudengar saja
namun tak pernah kutemukan wujud dan bekasnya
aku tak kan pernah menuntut dari siapa saja
aku benar-benar kecewa
dengan sahabat yang tega berkhianat
siapa yang berangan-angan
menemukan sahabat sejati di bumi ini
dia adalah manusia
yang tak pernah mengenal hakikatnya sendiri
Penyair lain mengatakan:
jalanilah hidup ini
bersama seorang sahabat setia
dapat dipercaya kapan saja
namun jika tidak
jalanilah hidup ini dengan seorang diri
“Cintailah kekasihmu sesederhana mungkin, siapa tahu ia menjadi musuhmu pada suatu saat nanti. Dan bencilah musuhmu sesederhana mungkin, siapa tahu ia menjadi sahabat dekatmu pada suatu saat nanti.”
Seorang bijak berkata: “Jika kawanmu sanggup menyebut keburukan seseorang di
hadapanmu, maka ketahuilah bahwa engkau adalah giliran berikutnya.”
====================================
dikutip dari buku “virus-virus ukhuwah”
karya: Abu ‘Ashim Hisyam bin Abdul Qadir Uqdah
downloadlah ebooknya di: wwww.dakwah.info
PUISI-PUISI CINTA ROMANTIS

Leave a Reply