Menurut mereka yang percaya kiamat segera tiba sejumlah pesan mengenai kiamat sudah banyak terlihat.
Kelaparan dan gempa bumi. Negara berperang dengan negara lain. Tak ayal, para ‘peramal’ kiamat memprediksi kiamat makin dekat, termasuk prediksi terbaru, pada 21 Mei 2011, keadaan amoralitas dan pelanggaran hukum makin tinggi.
Banyak bukti ditemukan dan tak salah jika para ‘peramal’ ini teryakinkan, dunia akan kiamat cepat atau lambat. Kolumnis ABC News Calvin Lawrence menyatakan, Yesus memperingatkan ‘awal mula rasa sakit kelahiran’ itu.
Pertama, Jepang mengalami gempa, tsunami, dan bencana nuklir yang terjadi bersamaan. ‘Kiamat’ Maret itu menelan ribuan korban. Namun menurut pemuka agama Harold Camping, bencana Jepang hanya seperti ‘piknik sekolah di hari Minggu’ dibanding kiamat.
Kedua, terjadi gempa di Haiti, Filipina, dan Costa Rica. Bencana-bencana itu seperti termuat dalam Injil Matius.
Ketiga, konflik Irak dan Afghanistan. Konflik tak terselesaikan itu selalu menjadi faktor prediksi kiamat.
Jadi ada banyak hal memenuhi ketentuan, “Negara berperang dengan negara lain, dan kerajaan berperang dengan kerajaan lain”.
Keempat, pernikahan sejenis. Mereka yang meyakini kiamat ini menyatakan, makin diterimanya pernikahan sejenis, tanda amoralitas makin merajalela, dan Tuhan metoleransinya dalam ‘Hari Penghakiman’.
Terakhir, sungai Mississippi mengalami banjir. Hal ini memicu spekulasi panen akan gagal. Alhasil, bencana itu memicu kelaparan yang dijadwalkan ‘membantu‘ kiamat. Cepat atau lambat, kita akan mengetahui kebenarannya.
inilah
Kelaparan dan gempa bumi. Negara berperang dengan negara lain. Tak ayal, para ‘peramal’ kiamat memprediksi kiamat makin dekat, termasuk prediksi terbaru, pada 21 Mei 2011, keadaan amoralitas dan pelanggaran hukum makin tinggi.
Banyak bukti ditemukan dan tak salah jika para ‘peramal’ ini teryakinkan, dunia akan kiamat cepat atau lambat. Kolumnis ABC News Calvin Lawrence menyatakan, Yesus memperingatkan ‘awal mula rasa sakit kelahiran’ itu.
Pertama, Jepang mengalami gempa, tsunami, dan bencana nuklir yang terjadi bersamaan. ‘Kiamat’ Maret itu menelan ribuan korban. Namun menurut pemuka agama Harold Camping, bencana Jepang hanya seperti ‘piknik sekolah di hari Minggu’ dibanding kiamat.
Kedua, terjadi gempa di Haiti, Filipina, dan Costa Rica. Bencana-bencana itu seperti termuat dalam Injil Matius.
Ketiga, konflik Irak dan Afghanistan. Konflik tak terselesaikan itu selalu menjadi faktor prediksi kiamat.
Jadi ada banyak hal memenuhi ketentuan, “Negara berperang dengan negara lain, dan kerajaan berperang dengan kerajaan lain”.
Keempat, pernikahan sejenis. Mereka yang meyakini kiamat ini menyatakan, makin diterimanya pernikahan sejenis, tanda amoralitas makin merajalela, dan Tuhan metoleransinya dalam ‘Hari Penghakiman’.
Terakhir, sungai Mississippi mengalami banjir. Hal ini memicu spekulasi panen akan gagal. Alhasil, bencana itu memicu kelaparan yang dijadwalkan ‘membantu‘ kiamat. Cepat atau lambat, kita akan mengetahui kebenarannya.
inilah