Proyek Kamus Assyria untuk mengidentifikasi dan menjelaskan kata-kata yang ditulis dalam huruf paku pada kepingan tanah liat yang diukir pada masa Babilonia, Assyria dan yang lainnya di wilayah Mesopotamia antara 2.500 Sebelum Masehi - 100 akhirnya selesai setelah dikerjakan selama 90 tahun. University of Chicago mengumumkannya, Minggu (5/6/2011).
"Saya merasa bangga dan istimewa telah menyelesaikan proyek ini," kata Martha Roth, editor proyek kamus ambisius ini dan dekan di Departemen Humaniora di University of Chicago yang ikut terlibat proyek sejak 1979. "Saya merasa bahwa proyek ini merupakan fondasi pada bagaimana cara menjalankan proyek kamus lainnya di masa datang," tambahnya.
Sementara, Gil Stein, direktur Oriental Institute, University of Chicago yang juga terlibat proyek ini mengatakan, "Kamus Assyrian ini adalah upaya paling hebat yang saya tahu dalam mengumpulkan secara sistematis, mengkodifikasikan dan membuat bahasa Akkadia yang menjadi jantung rekaman tekstual di tempat kelahirannya, Mesopotamia, bisa diakses."
Dalam mengerjakan proyek selama puluhan tahun, peneliti mengisi jutaan kartu indeks dengan rujukan penggunaan 28.000 kata. Kata yang terkumpul memiliki arti dan merujuk pada konteks dan cara penggunaan yang berbeda. Misalnya, dalam kamus yang telah selesai, kata "umu" yang berarti "hari" memiliki arti dan penggunaan yang diterangkan dalam 17 halaman.
Proyek Kamus Assyria ini dimulai pada tahun 1921, diprakarsai oleh James Henry, pendiri Oriental Institute University of Chicago dan arkeolog Timur Tengah ternama. Ilmuwan menemukan bahwa bahasa Assyria sebenarnya merupakan dialek dari bahasa Semit lain, yakni Akkadia. Karena itulah, kamus ini juga bisa menjadi jembatan memahami bahasa Akkadia.