Tiga mahasiswa Palestina berhasil merakit sebuah mobil bertenaga surya.
Keberhasilan menciptakan mobil bertenaga surya dengan anggaran terbatas
merupakan prestasi luar biasa bagi mahasiswa di kawasan konflik seperti
Palestina.
Kendaraan berwarna putih yang dilengkapi dengan panel
solar tersebut dirakit oleh tiga mahasiswa teknik di Universitas
Politeknik Palestina di kota Hebron, Tepi Barat. Mobil itu bisa melaju
hingga kecepatan sekitar 30 kilometer per jam.
Tiga mahasiswa
perancangnya memerlukan waktu tiga bulan untuk merancang dan merakit
mobil, dengan anggaran dan sumber daya terbatas. Kendaraan ini
dilengkapi dengan mesin elektronik berkapasitas 2 bph bertenaga baterai
yang menyimpan energi dari panel surya di atap mobil.
Selain
memanfaatkan energi surya, baterai tersebut bisa diisi ulang menggunakan
peralatan elektronik bila cuaca mendung. Mobil ini dirakit sebagai
bagian dari proyek pengembangan sumber energi terbarukan untuk
mengurangi polusi di kawasan Palestina.
"Kami tidak punya
industri, jadi hampir semua polusi kami berasal dari kendaraan," kata
Dr. Zahdi Salhab, direktur departemen teknik mesin di Hebron. Dia
berharap proyek ini akan menarik donasi untuk membiayai pengembangan
mobil serupa sehingga warga di Tepi Barat bisa menggunakannya.
"Butuh
biaya sekitar US$4 ribu untuk merakitnya, tapi kami akan membutuhkan
dua kali lipatnya agar bisa membuat mobil sebenarnya, yang lebih baik,
lebih cepat, dan bisa dikemudikan di semua kondisi," kata Salhab pada
surat kabar The Guardian, akhir pekan lalu.