Grennan mengungkapkan, ketiak robot bisa dicangkokkan pada robot penjinak bom. Dalam jenis robot ini, ketiak robot bisa mengeluarkan keringat dengan bau yang memicu rasa takut sehingga manusia bisa terbius dan kemudian meresponnya dengan sikap waspada terhadap bahaya.
Praktek lainnya ialah pada robot operasi. "Ketiak robot bisa memproduksi oksitosin, senyawa di otak yang meningkatkan kepercayaan bila dihirup. Saya berspekulasi, pasien bisa bertemu robot sebelum operasi dan baunya bisa membuat pasien percaya pada kemampuan robot itu," kata Grennan.
Ketiak robot juga bisa dicangkokkan pada robot sehingga bisa melepaskan senyawa androstadienone yang ditemukan pada keringat pria yang berguna membius perempuan. "Ini terbukti bisa mempengaruhi mood perempuan dalam kondisi tertentu. Bila digunakan di bagian produksi, maka bisa meningkatkan kinerja pekerja perempuan," urai Grennan.
Grennan mengatakan, tujuan inovasinya adalah untuk menciptakan hubungan yang lebih erat antara robot dan manusia. Dengan adanya ketiak robot, maka robot kini juga makin mirip dengan manusia dan memiliki fitur-fitur biologis seperti yang dimiliki manusia.
"Saya harap pikiran tentang robot bisa merasuk ke alam bawah sadar (lewat bau yang diproduksi robot) sehingga manusia bisa merefleksikan betapa kita ingin berinteraksi dengan mesin ini di masa mendatang," pungkas Grennan.