Ketika kecil Paula Ross kerap dipaksa makan buah. Sampai-sampai dia
mengalami trauma. Dari banyak buah, ada satu buah yang membuat Paula
ketakutan luar biasa: pisang.
Jangankan memakannya, melihat atau mencium bau pisang saja sudah membuat dia panas-dingin. Dia semakin takut dengan pisang ketika pernah diintimidasi (bully) oleh teman-temannya di sekolah.
"Mereka mengejarku dengan pisang, aku ketakutan dan mereka tertawa, mereka pikir itu lucu," ujar Paula seperti dikutip dari Daily Mail, Jumat 1 Juli 2011.
Bila dihitung-hitung, Paula tak makan pisang selama 20 tahun. Kini, di usia 23 tahun, Paula mulai bisa mengalahkan rasa takutnya terhadap pisang. Dia bisa berdamai dengan pisang setelah melakukan terapi.
Paula melakuan terapi dengan psikolog John Bruce. Dia mengikuti program neuro-linguistic. Program ini membantu pasien mengubah ketakutan seseorang terhadap suatu benda dan menanamkan persepsi positif terhadap benda yang dia takutkan.
"Sekarang aku sudah berani memegang pisang. Aku juga tenang makan siang bersama dengan teman-temanku. Kalau ada yang membawa pisang, aku tak takut lagi," ujarnya.
Menurut Bruce, terapis Paula, fobia pisang adalah hal yang aneh. "Sebelum bertemu Paula, aku tak pernah membayangkan ada penderita fobia pisang," kata Bruce.
Dia lalu mengajak Paula melawan rasa takutnya terhadap pisang dengan menganggap bahwa pisang itu bukan sesuatu yang menakutkan, tapi sebuah hal yang menenangkan dan membuat senang.
Jangankan memakannya, melihat atau mencium bau pisang saja sudah membuat dia panas-dingin. Dia semakin takut dengan pisang ketika pernah diintimidasi (bully) oleh teman-temannya di sekolah.
"Mereka mengejarku dengan pisang, aku ketakutan dan mereka tertawa, mereka pikir itu lucu," ujar Paula seperti dikutip dari Daily Mail, Jumat 1 Juli 2011.
Bila dihitung-hitung, Paula tak makan pisang selama 20 tahun. Kini, di usia 23 tahun, Paula mulai bisa mengalahkan rasa takutnya terhadap pisang. Dia bisa berdamai dengan pisang setelah melakukan terapi.
Paula melakuan terapi dengan psikolog John Bruce. Dia mengikuti program neuro-linguistic. Program ini membantu pasien mengubah ketakutan seseorang terhadap suatu benda dan menanamkan persepsi positif terhadap benda yang dia takutkan.
"Sekarang aku sudah berani memegang pisang. Aku juga tenang makan siang bersama dengan teman-temanku. Kalau ada yang membawa pisang, aku tak takut lagi," ujarnya.
Menurut Bruce, terapis Paula, fobia pisang adalah hal yang aneh. "Sebelum bertemu Paula, aku tak pernah membayangkan ada penderita fobia pisang," kata Bruce.
Dia lalu mengajak Paula melawan rasa takutnya terhadap pisang dengan menganggap bahwa pisang itu bukan sesuatu yang menakutkan, tapi sebuah hal yang menenangkan dan membuat senang.