Di
zaman modern ini, sebagian besar para pekerja lebih banyak menghabiskan
waktunya di duduk belakang meja. Menurut data Urban Institute, jumlah
pekerjaan yang membutuhkan aktivitas fisik memang telah bekurang 10 persen di tahun 1950.
Duduk
berjam-jam di belakang meja bukannya tanpa risiko. Gangguan kesehatan
seperti nyeri punggung, mata lelah, hingga gangguan tidur bisa
ditimbulkan dari gaya hidup kurang gerak ditambah lingkungan kerja yang
penuh stres tersebut. Apa saja risiko kesehatan yang mengintai “orang
kantoran?”
1. Sindrom karpal tunnel Sindrom
karpal tunnel merupakan gejala dari adanya nyeri, rasa kesemutan di
jari tangan. Gangguan ini bisa timbul karena penekanan mekanis yang
berulang dan ritmis, seperti mengetik. Untuk mencegahnya, lakukan
peregangan ringan untuk mengendurkan tegangan di pergelangan tangan.
Setelah mengetik, istirahatkan tangan sejenak. Konsultasikan pada dokter
jika gejala dirasakan cukup mengganggu.
2. Nyeri punggung bawah Duduk
selama berjam-jam, terlebih dengan postur tubuh yang salah atau kursi
yang ergonomis, bisa berakibat buruk pada tulang belakang. Menurut
sebuah penelitian, nyeri punggung merupakan alasan utama para karyawan
untuk mangkir dari pekerjaan. Posisi duduk yang benar adalah duduk
dengan membagi beban berat tubuh sehingga tidak hanya bertumpu pada
pinggang. Selain memerhatikan
postur tubuh saat duduk, olahraga secara teratur termasuk aktivitas
pengencangan perut bisa mengurangi rasa nyeri di bagian punggung bawah.
Selain itu, hindari duduk dengan kondisi dompet terlalu penuh karena
bisa menimbulkan tekanan pada saraf di bagian panggul.
3. Masalah pada sendi Tubuh
manusia diciptakan untuk bergerak dan berada dalam satu posisi yang
lama bisa membuat sendi tegang. Karena itu, secara teratur berdiri dan
berjalan-jalanlah di sela waktu kerja.
4. Mata lelah Menatap
layar komputer terlalu lama bisa membuat penglihatan terganggu dan mata
sensitif. gejala-gejala seperti mata kering, berair, sakit kepala,
atau sakit leher, bisa digolongkan sebagai gejala mata lelah (eyestrain).
Untuk mencegahnya, besarkan ukuran huruf di layar komputer sehingga
Anda tidak perlu terlalu sering berkedip. Selain itu, kurangi pancaran
sinar dari layar komputer dan istirahatkan mata secara berkala dengan
cara menatap ke arah lain.
5. Bakteri Meja
kerja, dalam hal kandungan bakterinya, ternyata lebih banyak dan lebih
kotor dibanding toilet. “Bakteri berkumpul di meja karena biasanya orang
melakukan banyak hal di sana, mulai dari makan dan menyimpan benda,
namun jarang membersihkannya,” kata ahli mikrobiologi dari Universitas
Arizona, Dr Charles Gerba. Anda bisa mengurangi jumlah bakteri dengan
rutin membersihkan meja dengan lap dan cairan antibakteri setiap
harinya.
6. Situasi stres Satu
dari enam pekerja di Amerika mengatakan, rasa kesal dan marah di kantor
bisa menimbulkan dampak buruk. Sekitar 2-3 persen mengatakan, mereka
pernah menampar atau memukul rekan kerjanya. Selain itu, 22 persen
pekerja mengaku pernah menangis akibat rasa stres di tempat kerja.
Tekanan atau stressor
kecil bisa dikendalikan dengan cara menarik napas panjang dan melakukan
teknik relaksasi yang bisa dilakukan sambil duduk. Atau, luangkan waktu
untuk berjalan-jalan di taman dan tempat lain untuk mengalihkan
perhatian sejenak. Konflik yang terjadi dengan rekan kerja bisa diatasi
dengan bantuan mediasi pihak ketiga agar tidak menumpuk dan menimbulkan
tindakan yang tidak diharapkan.