Hanya
karena tidak megenakan helm secara benar, seorang pengendara sepeda
motor di Singapura harus meringkuk di penjara. Pasalnya, dia melakukan
dosa yang lebih besar, yaitu mencoba menyogok polisi yang menilang dia.
Menurut harian The Straits Times, peristiwa itu terjadi Minggu
(12/12/2010), di jalan tol Kranji (KJE), Singapura. Saat itu, pelanggar
dihentikan seorang polisi lalu lintas (Polantas), yang melihat dia
bermotor dengan memakai helm, namun talinya menjulur tak terkunci.
Sersan
Ang Kok Yong mengatakan, dia terpaksa memberi surat tilang karena
pengendara tidak memakai helm secara benar. Namun, pengemudi itu mencoba
‘jalan pintas’. Dia mengeluarkan dua lembar uang kertas, masing-masing
senilai 10 dolar Singapura, dari dompetnya. Lalu, dia mencoba berdamai
dengan polantas itu agar tidak jadi ditilang.
Sersan
Ang justru tersinggung lalu menyeretnya ke penjara karena mencoba
menyogok polisi. “Kasus itu dilimpahkan ke Biro Investigasi Tindak
Korupsi (CIPB),” tulis Straits Times. Atas tindakannya itu, polantas
yang bersangkutan menerima pujian dari atasannya, Ajudan Komisaris
Cheang Keng Keong, yang merupakan Kepala Divisi Lalu Lintas Kepolisian
Singapura.”Saya bangga bahwa Sersan Ang telah menunjung tinggi prinsip
kepolisian. Dia bisa jadi teladan bagi yang lain,” kata Cheang.
Kapan
para penegak hukum kita bisa mulai punya idealisme dalam memegang
amanah pekerjaan, bukankah sekarang pemerintah sudah lebih memperhatikan
kesejahteraan mereka? lantas sampai titik berapa mereka merasa tidak
akan menerima suap dengan alasan minimnya pendapatan?