Seks mendekatkan hubungan suami istri. Lebih jauh dari
itu, pria yang berhubungan seks minimal dua kali sepekan mengurangi
hampir 50 persen risikonya terhadap penyakit jantung.
Sebuah penelitian berhasil menunjukkan bahwa pria yang menikmati hubungan seks rutin berkurang risikonya untuk mengembangkan penyakit jantung daripada pria yang berhubungan seks sekali sebulan atau kurang.
Penelitian yang dilakukan terhadap lebih dari 1.000 orang ini menunjukkan bukti bahwa seks memiliki efek perlindungan pada jantung pria. Namun, penelitian tidak memeriksa apakah manfaat sama juga dirasakan wanita.
Kenyataannya, penyakit jantung masih menjadi pembunuh manusia nomor satu di negara maju dan berkembang dengan menyumbang 60 persen dari seluruh kematian. Sementara di Indonesia, 17 juta orang di seluruh dunia meninggal setiap tahun akibat penyakit jantung dan pembuluh darah.
Para peneliti New England Research Institute di Massachusetts juga menemukan kenyataan yang sama. Mereka melacak aktivitas seksual pria berusia 40-70 tahun pada studi jangka panjang bertajuk “Massachusetts Male Ageing Study”.
Selama periode 16 tahun penelitian, setiap pria ditanya tentang seberapa sering mereka berhubungan seks. Kemudian, para partisipan diminta melakukan pemeriksaan untuk melihat tanda-tanda penyakit jantung.
Selama studi, peneliti turut memperhitungkan faktor risiko lainnya, seperti umur, berat badan, tekanan darah, dan kadar kolesterol.
Hasilnya, seperti diterbitkan di American Journal of Cardiology, menunjukkan bahwa pria yang bercinta setidaknya dua kali sepekan lebih sedikit memiliki risiko penyakit jantung dibandingkan mereka yang berhubungan seksual sekali atau kurang dalam sebulan. Demikian seperti dikutip dari Telegraph, Senin (7/2/2011).
Dalam sebuah laporan tentang temuan, peneliti menegaskan bahwa manfaat seks disebabkan oleh dampak fisik maupun emosional pada tubuh. Pria dengan keinginan untuk beraktivitas seksual secara rutin dan mampu mewujudkannya, kemungkinan akan lebih sehat.
Selain itu, pria yang berhubungan seks rutin cenderung berada dalam hubungan yang kuat sehingga mengurangi tingkat stresnya.
Sebuah penelitian berhasil menunjukkan bahwa pria yang menikmati hubungan seks rutin berkurang risikonya untuk mengembangkan penyakit jantung daripada pria yang berhubungan seks sekali sebulan atau kurang.
Penelitian yang dilakukan terhadap lebih dari 1.000 orang ini menunjukkan bukti bahwa seks memiliki efek perlindungan pada jantung pria. Namun, penelitian tidak memeriksa apakah manfaat sama juga dirasakan wanita.
Kenyataannya, penyakit jantung masih menjadi pembunuh manusia nomor satu di negara maju dan berkembang dengan menyumbang 60 persen dari seluruh kematian. Sementara di Indonesia, 17 juta orang di seluruh dunia meninggal setiap tahun akibat penyakit jantung dan pembuluh darah.
Para peneliti New England Research Institute di Massachusetts juga menemukan kenyataan yang sama. Mereka melacak aktivitas seksual pria berusia 40-70 tahun pada studi jangka panjang bertajuk “Massachusetts Male Ageing Study”.
Selama periode 16 tahun penelitian, setiap pria ditanya tentang seberapa sering mereka berhubungan seks. Kemudian, para partisipan diminta melakukan pemeriksaan untuk melihat tanda-tanda penyakit jantung.
Selama studi, peneliti turut memperhitungkan faktor risiko lainnya, seperti umur, berat badan, tekanan darah, dan kadar kolesterol.
Hasilnya, seperti diterbitkan di American Journal of Cardiology, menunjukkan bahwa pria yang bercinta setidaknya dua kali sepekan lebih sedikit memiliki risiko penyakit jantung dibandingkan mereka yang berhubungan seksual sekali atau kurang dalam sebulan. Demikian seperti dikutip dari Telegraph, Senin (7/2/2011).
Dalam sebuah laporan tentang temuan, peneliti menegaskan bahwa manfaat seks disebabkan oleh dampak fisik maupun emosional pada tubuh. Pria dengan keinginan untuk beraktivitas seksual secara rutin dan mampu mewujudkannya, kemungkinan akan lebih sehat.
Selain itu, pria yang berhubungan seks rutin cenderung berada dalam hubungan yang kuat sehingga mengurangi tingkat stresnya.